Minggu, 04 Januari 2015

Nada yang sama

Ada seorang temanku yang selalu bercerita tentang kegelisahannya, ketakutannya, kekhawatirannya, semua dia ceritakan. Mulai dari kehidupan keluarganya, pertemanannya dan kekasihnya. Dan yang lebih sering dia ceritakan itu tentang kekasihnya. 
Awalnya aku merasakan apabila ada di posisi dia. Tapi, lama kelamaan, cerita dia itu hampir sama itu-itu aja, tidak ada perkembangan. Dia selalu merasa dia yang tersakiti, dia yang menderita. Sudah berjuta-juta saran yang aku kasih, namum sepertinya dia abaikan. Mungkin dia punya pendapat dan caranya sendiri.
Aku sebenarnya tidak masalah dengan cerita dia, yang aku permasalahkan adalah cerita sedih yang bernada sama.

Mungkin kita butuh teman untuk sharing,minta pendapat, namun bila cerita itu hanya bernada sama, apa kamu tidak merasa ada yang salah pada dirimu? Apa kamu tidak ingin mencoba merubah cerita sedih jadi cerita senang kepada temanmu? 
Atau bila kamu punya cara dan pemikiran yang ingin kau lakukan, lakukanlah! Jangan kau bercerita kegelisahanmu yang sama lebih dari 4x, sesungguhnya temanmu itu hanya manusia biasa yang juga memiliki problem dan mungkin lebih sulit dari kamu. 

Bagaimana sulitnya masalahmu, menderitanya hidupmu, hanya kamu sendiri yang bisa membuat keluar dari itu semua, kamu sendiri yang merasakan senangnya, sedihnya dan susahnya. 
Jadi, lakukanlah semau dan sesukamu! Jangan paksa orang lain untuk searah denganmu.

1 komentar: